nusakini.com--Peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni digelar penuh warna busana adat Nusantara yang dikenakan Presiden, pimpinan lembaga tinggi Negara, menteri Kabinet Kerja, dan undangan. 

Upacara peringatan Hari Pancasila digelar di Gedung Pancasila yang berada di Komplek Kementerian Luar Negeri, Jakarta (01/06). 

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang memimpin doa pada upacara tersebut tampil dengan balutan busana adat khas Alor Nusa Tenggara Timur (NTT). 

• Menag Minta Pengembangan Struktur Organisasi Pertimbangkan Perubahan Budaya Kerja
• Persiapan Akademik UIII Terus Dibahas
• Tutup MHQH 11, Menag Kupas Milenial dan Akhlak Quran
• Menag Ajak GMKI terus Promosikan Tenggangrasa dan Toleransi
• Sentil Ditjen Pendis, Menag: Kalau Semata Kerja Mekanis, Mesin Lebih Baik

Warna merah mendominasi kain tenun dengan ornamen warna kuning khas Alor yang membalut tubuh Menag, dan tampak beberapa helai bulu yang menghiasi topi yang dikenakannya dus kain kecil yang menjuntai di sisi kedua telinga Menag dengan warna senada. 

Di pinggang Menag, terselip senjata tajam khas Alor menjadikan sosok Menag tampak elegan dan wibawa. 

"Busana ini merupakan bentuk penghormatan saya terhadap masyarakat Alor NTT,” ujar Menag ketika ditanya alasan mengenakan busana adat tersebut.

Dikatakannya, tidak ada persiapan khusus untuk menyiapkan busana adat tersebut, ia hanya menghubungi kantor perwakilan provinsi NTT di Jakarta untuk konsultasi dan menyiapkan busana adat NTT yang cocok dikenakan saat upacara Peringatan Hari Pancasila.(p/ab)